KATA PENGANTAR
Masalah peluang bekerja dan berusaha di
Uraian ini barangkali dapat membantu masyarakat untuk memahami lebih jauh tentang
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .……………... ………………………………………………… i
KATA PENGANTAR .……………..…………………………. ……………………… ii
DAFTAR ISI …..……………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. latar Belakang Masalah ……………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………….………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
1. Program CIVIC bagi “Penganggur Kronis” …………………………… 3
2. Tujuan Program Civic …………………………………………………. 3
3. Suatu Pandangan tentang tujuan organisasi dan
Ukuran keberhasilan ………………………………………………….. 3
4. Memandang tujuan yang dinyatakan dan
Ukuran keberhasilan . …………………………………………………. 5
5. Tujuan Keberhasilan sebagai ungkapan asumsi
Akal sehat kita ………….…………………………………………..... 5
6. Tujuan sebagai dalih untuk berkumpul ..………………………………… 6
7. Tujuan sebagai arena untuk memperjuangkan
Aktivitas organisasi .…………………………………………………. 6
8. Tujuan dan ukuran keberhasilan untuk melindungi
Organisasi dari lingkungan luar ………………………………………. 7
9. Tujuan sebagai prasyarat pemberian dana ……………………………. 7
10. Tujuan dan ukuran keberhasilan adalah baik bagi moral …………… 8
11. Evaluasi keberhasilan program .……………………………………… 9
BAB III KESIMPULAN …………….……………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA .. ……………..………………...………………………………. 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Telah diakui dunia bahwa,
Cara pemanfaatan
Dengan melihat kandungan gizi tersebut, yang dulunya tempe hanya dijadikan konsumsi kelas rakyat, namun sekarang sudah dinikmati segala lapisan-bahkan di restoran elit dan hotel berbintang pun tak luput menyajikan tempe dalam ragam penyajian yang lebih canggih.
Peluang pasar
B. Rumusan Masalah
1. Bahan dan Peralatan ?
(a) Kebutuhan Bahan
(b) Kebutuhan Peralatan
2. Cara Membuat Tempe ?
3. Analisis Usaha Tempe ?:
4. Sasaran Pemasaran ?
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Sebelum usaha
1. BAHAN DAN PERALATAN
(a) KEBUTUHAN BAHAN
1. Bahan Baku
Bahan
a. Jenis Kedelai
Jenis kedelai dapat dipilah menjadi 4 macam, yaitu : kedelai kuning, kedelai hitam, kedelai hijau, kedelai coklat. Macam-macam jenis kedelai dapat didefinisikan sebagai berikut :
a.1. Kedelai kuning adalah kedelai yang kulit bijinya berwarna kuning, putih atau hijau. Apabila dipotong melintang memperlihatkan warna kuning pada irisan keeping bijinya.
a.2. Kedelai hitam adalah kedelai yang kulit bijinya berwarna hitam.
a.3. Kedelai hijau adalah kedelia yang kulit bijinya berwarna hijau, bila dipotong melintang memperlihatkan warna hijau pada irisan keping bijinya.
a.4. Kedelai cokelat adalah kedelai yang kulit bijinya berwarna cokelat.
b. Biji Kedelai
Bentuk biji kedelai tergantung kultivarnya, yakni dapat berbentuk bulat, agak gepeng, dan sebagian besar bulat telur. Sedangkan besar dan bobotnya dibedakan menjadi tiga yakni :
b.1. Kedelai berbiji besar bila bobot 100 bijinya lebih dari 13 gram.
b.2. Kedelai berbiji sedang bila bobot 100 bijinya antara 11-13 gram.
b.3. Kedelai berbiji kecil bila bobot 100 bijinya antara 7-11 gram.
Biji kedelai terdiri daru dua bagian, yakni : kulit biji (testa), dan janin (embrio). Kulit biji ini beragam warna ada yang kunin, hijau, cokelat, hitam, atau caampuran di antara warna-warna tersebut. Kulit biji tersebut terdiri dari tiga bagian lapisaan sel. Sementara itu, janin terdiri dari kotiledon, plumula, dan poros hipokotil-bakal akar. Kotiledon merupakan bagian terbesar dari biji kedelai, berisi bahan makanan yang sebagian besar terdiri dari protein dan lemak.
c. Syarat Mutu
Untuk mendapatkan
c.1. Syarat Umum
c.1.1. Bebas dari sisa tanaman (kulit polong, potongan batang atau ranting), batu,kerikil, tanaah, atau biji-bijian lain.
c.1.2. Biji kedelai tidak luka atau bebas serangan
c.1.3. Biji kedelai tidak memar atau retak.
c.1.4. Biji kedelai tidak keriput.
c.2. Syarat Pokok
Tingkat mutu kedelai dapat dipilah menjadi tiga, yakni : mutu I, mutu II, mutu III.1
1SK Mentan No. 501/Kpts/TP.830/8/1984
2. Bahan Pembantu
a. Laru Daun
Pada proses pembuatan
Dalam praktik, kadang-kadang kita kesulitan memperoleh laru daun. Sementara itu kelemahan penggunaan laru daun ini adalah tidak dapat disimpan lama dan julmah pemakaiannya sulit dipastikan. Oleh karena itu, penyelesaiannya dengan pembuatan laru berbentuk tepung. Laru demikian ini dapat dbeli di pasar, atau justru kita membuat sendiri sembari memupuk jiwa wiraswasta.
b. Membuat Laru Tempe
Bahan-bahan yang digunakan meliputi
Cara membuat : pertama-tama
Ambil beras lalu ditanak menjadi nasi. Setelah nasi dingin dicampur dengan tepung temp, kemudian diaduk sampai merata. Perbandingan nasi dengan tepung
Ambil juga tepung terigu lalu disangrai. Setelah itu, tepung terigu dicampur dengan tepung nasi yang telah ditumbuhi kapang, dengan perbandingan 18:1. Jadilah sudah laru
2 Haryoto, Tempe Kecipir, Yayasan Dian Desa, Majalah Tarik Th III No. 33,
(b) KEBUTUHAN PERALATAN
Mengingat usaha
b.1. Tungku, digunakan untuk dapur memasak kedelai. Sebagian besra perajin
b.2. Timbangan, digunkan untuk menimbang bahan-bahan yang hendak dikerjakan.
b.3. Panci, digunakan untuk merebus, meredam dan menguliti kedelai.
b.4. Ember, digunakan untuk mencuci dan meredam kedelai.
b.5. Tampah, digunakan untuk menampi, mendinginkan, meniriskan maupun tempat melakukan peragian.
b.6. Dandang, digunakan untuk menanak atau merebus kedelai.
b.7. Tenggok, yang terbuat dari anyaman bambu digunakan untuk memeram.
Karung Goni, digunakan untuk menutup kedelai yang diperam di dalam tenggok.3
3Standar Industri
2. CARA MEMBUAT
Pada dasarnya cara membuat
1. Penyortiran
Siapkan biji kedelai yang tua. Biji-biji tersebut disortir untuk memperoleh produk
2. Pencucian I
Biji-biji kedelai dimasukkan ke dalam ember berisi air, dan akan lebih baik bila dicuci pada air yang mengalir. Dengan pencucian ini, kotoran-kotoran yang melekat maupun yang tercampur di antara biji dapat hilang.
3. Perebusan I
Perebusan pertama ini hanya berlangsung sekitar 30 menit. Caranya, biji kedelai dimasukkan kedalam panci, lalu direbus diatas tungku sampai biji kedelai tersebut setengah matang.
4. Peredaman
Setelah perebusan dirasakan cukup, kedelai rebesanterebut dibiaerkan teremdam semalam sehingga menghasilkan kondisi asam, Tujuannya, disamping melunakkan kedelai adalah untukmencegah pertumbuhan bakteri pembusuk selama fermentasi.
5. Pengupasan Kulit
Keeseokan harinya dilakukan pengupasan kulit ari. Caranya, kedelai diremas-remas dalam air, kemudian dikuliti dan terjadilah keping kedelai.
6. Pencucian II
Sekali lagi keping kedelai dicuci. Caranya, mirip seperti mencuci beras yang hendak ditanak.
7. Perebusan II
Perebusan tahap keduaa ini lebih tepat dilakukan seperti menanak nasi, hingga keping kedelai menjadi matang. Tujuannya adalahi untuk membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh selama perendaman.
8. Penirisan dan Pendinginan
Kedelai diambil dari dandang, diletakkan diatas tampah dan diratakan tipis-tipis. Biarkanlah dingin sampai permukaan keping kedelai kering dan airnya menetes habis.
9. Peragian
Tahap peragian ini memegang peranan penting, berhasil tidaknya membuat
Cara peragian, laru diusap-usapkan atau dicampur dan diaaduk bersama kedelai hingga merata benar. Setelah itu, diangin-anginkan sebentar.
10. Pembungkusan
Kedelai yang sudah bercampur merata dengan laru dibungkus.
11. Pemeraman
Akhirnya kita melakukan pemeraman. Bila pembungkusnya daun, maka pemeraman dilakukan didalam tenggok yang ditutup karung goni. Namun, bila pembungkusnya plastic, makapemeraman dilakukan diatas kajang-kajang bambu yang diletakkan pada rak-rak.
Setelah diperam semalam, biasanya kita lakukan penusukan dengan lidi pada plastic pembungkus tersebut. Tujuannya agar udara segar dapat masuk kedalam bahan
4B. Serwono, Membuat Tempe dan Oncom, Penebar Swadaya,
3. ANALISIS USAHA
Mari kita mencoba menghitung mulai dari target produksi
o Nama Produk :
o Kebutuhan bahan
o Hasil produksi
o Harga
o Perode produksi 1 bulan = 25 hari kerja
Dengan demikian dalam waktu satu bulan dapat dihitung sebagai berikut :
a. Outflow (Produksi)
• Produksi
= 18.750 bungkus
• Nilai produksi per bulan = 18.750 x Rp. 25,00
= Rp. 468.750,00
b. Kebutuhan Peralatan5
No. Nama alat Jumlah Nilai Umur Penyusutan
1. Tungku 1 buah Rp. 25.000,00 2 tahun Rp. 1.042,00
2. Panci 2 buah Rp. 10.000,00 2 tahun Rp. 417,00
3. Ember 2 buah Rp. 16.000,00 2 tahun Rp. 667,00
4. Tampah 2 buah Rp. 2.000,00 1 tahun Rp. 167,00
5. Tenggok 2 buah Rp. 6.000,00 1 tahun Rp. 500,00
6. Karung goni 5 buah Rp. 3.000,00 1 tahun Rp. 250,00
7. Dandang 2 buah Rp. 20.000,00 2 tahun Rp. 833,00
T o t a l Rp. 82.000,00 Rp. 3.876,00
5Standar Industri
c. Inflow (Biaya-biaya)
1. Penyusutan alat = Rp. 3.876,00
2. Sewa tempat/gudang = Rp. 7.124,00
3. Kedelai = 15 x 25 x Rp. 850,00 = Rp. 318.750,00
4. Laru = 0,375 kg x Rp. 4.000,00 = Rp. 1.500,00
5. Kayu bakar = 25 x Rp. 1.000,00 = Rp. 25.000,00
6. Daun pisang dan kertas
7,5 x Rp. 200,00 = Rp. 1.500,00
7. Tenaga kerja :
- Penyotiran =
6 HOK x Rp. 1.000,00 = Rp. 6.000,00
- Peredaman =
6 HOK x Rp. 1.000,00 = Rp. 6.000,00
- Perebusan =
6 HOK x Rp. 1.000,00 = Rp. 6.000,00
- Pencucian =
6 HOK x Rp. 1.000,00 = Rp. 6.000,00
- Peragian =
8 HOK x Rp. 1.000,00 = Rp. 8.000,00
- Pembungkusan =
8 HOK x Rp. 1.000,00 = Rp. 8.000,00
- Pemeraman =
8 HOK x Rp. 1.000,00 = Rp. 8.000,00
Subtotal (7) = Rp. 48.000,00
8. Total biaya (1 s/d 7 ) = Rp. 405.750,00
d. Keuntungan6
1. Nilai produksi = Rp. 468.750,00
2. Total biaya = Rp. 405.750,00
3 Keuntungan per bulan = Rp. 63.000,00
6FL. Widie Kastyanto, Anggaran Pengeluaran dan Keuntungan Produksi, 1984.
4. SASARAN PEMASARAN
Dengan melihat kandungan nilai gizi tersebut, yang dulunya tempe hanya dijadikan konsumsi kelas rakyat, namun sekarang sudah dinikmati segala lapisan-bahkan di restoran elit dan hotel berbintang pun tak luput menyajikan tempe dalam ragam penyajian yang lebih canggih.
Target yang kami tuju dari produksi
Peluang pasar
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan antara lain :
1. Bahan dan peralatan dalam produksi
2. Cara membuat
Untuk mendapatkan hasil
3. Analisis usaha
4. Sasaran pemasaran merupakan target yang perlu dipertimbangkan, dari sini kita bisa mengetahui responden masyarakat tentang usaha
2. Saran
Peluang pasar
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, Agricultural Compendium for Rural Development in the Tropics and Subtropics, Ilaco,
B. Sarwono, Membuat Tempe dan Oncom, Penebar Swadaya,
FL. Widie Kastyanto, Membuat Tempe, Penebar Swadaya,
Haryoto, Tempe Kecipir, Yayasan Dian Desa, Majalah Tarik Th III No. 33,
Hermana, “Pengolhan Kedelai Menjadi Berbagai Bahan Makanan” dalam Kedelai, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Made Astawan dan Mita Wahyuni Astwan, Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat Guna, Akademika Pressindo,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar